Sabtu, 16 November 2013

SOS “KETIKA ADA YANG LAIN DI HATI ISTRI”

SOS “KETIKA ADA YANG LAIN DI HATI ISTRI” 26 November 2009 jam 12:11 : untuk para lelaki, para kekasih, suami, atau ayah (Maaf tulisan ini nulisnya pakai hati perempuan, gak pake otak lelaki!)

Bagaimana mengusir bayang keindahan atau luka masa lalu? Kalimat tanya di atas mungkin terlalu melankolis bagi para lelaki baik ia seorang teman, kekasih, suami, atau ayah. Tetapi kalimat tersebut hari-hari terakhir ini begitu menggoda hatiku, hatiku sebagai seorang perempuan. Tunggu dulu! Jangan berpikir karena aku suka menulis sajak hingga kalimat tanya tadi menjadi sesuatu yang puitis! Maaf bukan itu! Namun, karena kalimat tanya tadi menghantui beberapa orang sahabat dekatku di FB. Betapa perihnya hati saya ketika beberapa di antara para sahabat itu tengah melambai-lambaikan tangan (baca ini dengan makna saya melihat tangan para sahabat saya memanggil-manggil minta pertolongan karena hampir tenggelam dalam duka air matanya).

Sungguh perih hati saya ketika saya dengarkan jerit hati mereka. Saudaraku, kaum lelaki, para kekasih, para suami, dan para ayah, Kuharap sebelumnya, ketika membaca tulisan ini nanti, lupakan semua norma moral atau agama terlebih dulu. Karena jika parameter itu yang Anda usung ketika membaca tulisan ini, maka apa yang hendak yang suarakan, saya bagikan tentang bagaimana hati seorang perempuan, terutama seorang istri, takkan pernah Anda pahami dengan benar! Dan dampaknya, Anda takkan bisa memahami mereka, bahkan yang lebih parah adalah Anda akan menjatuhkan vonis bagi mereka, tanpa mau memberi pertolongan kepada mereka yang jelas-jelas membutuhkan pertolongan. (Uuuuh, ribet dan mbulet ya tulisan saya? Maaf).
Saya pun memulai menulis ini dengan mata berkaca-kaca. Baiklah, saya mulai menuliskannya, tapi ingat, jangan bawa parameter apa pun saat membacanya. Nanti setelah Anda membacanya secara utuh Anda boleh berkomentar dengan sudut apa pun! Bahkan sudut 45 derajat atau 360 derajat menentang atau memaki saya habis-habisan! Tak apa. Tapi nanti! Pernahkah Anda sebagai lelaki memahami perasaan istri (pasangan Anda) ketika teringat, ditelepon, disapa, atau bertemu mantan kekasihnya di masa lalu? Anda tidak pernah tahu kan bagaimana sakitnya, perihnya, dilemanya? Semuanya itu membuat seorang perempuan (istri) bahkan seorang perempuan yang sangat baik-baik, berpendidikan, dan dari keluarga sangat terhormat sekali pun berdarah-darah menghadapinya. Anda tahu, bagaimana saya menangis mendengar ceritanya?

Sebagian di antara mereka bahkan tidak tahu harus berbuat apa. Di antara mereka merasa takut akan dituduh tidak setia, takut kehilangan pasangannya. Jadi mereka menyimpan sendiri kenangan-kenangan indah itu, debar indah itu, mimpi-mimpi-mimpi indah yang dulu sempat tersulam di masa remaja. Di sisi lain hati mereka remuk redam karena mereka sadar, perasaan itu salah. Mereka terpuruk karena merasa berdosa, malu, dan tak ada tempat untuk mengadu. Apakah Anda sebagai saudara lelaki, suami, atau ayah pernah mengerti perasaan perempuan ketika berada dalam kondisi seperti itu. Mereka, para perempuan yang mengalami luka itu benar-benar membutuhkan pertolongan , bukan malah dicemburui, dimarahi, atau dikekang. Dampingilah mereka. Bimbing mereka untuk benar-benar meyakini bahwa apa yang mereka miliki sekarang (Anda sebagai suaminya) adalah yang terbaik. Jika Anda mencemburui atau memarahi mereka, hasilnya akan lebih fatal lagi. Bisa jadi rumah tangga akan menjadi berantakan, istri lebih depresi, atau justru
Anda akan mencari pasangan lain untuk membalas rasa sakit hati? Saudaraku, para lelaki. Tolong pahami kami.

Dalam posisi seperti ini, sungguh kami para perempuan bukan berniat untuk menyelingkuhi pasangan atau tak bersetia. Kami lemah. Karena tergoda. Sering kali kepada mereka saya tuliskan analog-analog seperti ini, “Mbak, apa yang indah di masa lalu, belum tentu indah di masa kini. Dulu BMW seri 3, terlihat indah dan mewah. Kita ingin atau bangga mengendarainya. Tetapi, jaman sudah berubah. Kini kita punya anak yang membutuhkan tempat duduk yang lebih banyak. Berarti mobil yang lebih besar dan produk terbaru akan lebih pas buat kita. Mungkin Pajero lebih pas bagi kita sekarang? Bahkan Avanza yang jauh lebih murah pun lebih layak buat kita. Begitulah Allah menciptakan pasangan kita. Mengapa tidak mencoba melihat kelebihan dan kebaikan-kebaikan yang pasangan kita miliki?” Berat bagi istri memang jika Anda sebagai suami tidak mendampingi pasangan pada saat demikian. Dibutuhkan pengertian dan keikhlasan untuk memahami bahwa masing-masing kita memiliki masa lalu. Kewajiban setiap pasangan adalah membantu pasangannya menerima apa yang ada sekarang sebagai kehidupan yang harus dijalani. Jangan paksa mereka melupakan masa lalunya. Bantu mereka menjadikan masa lalu sebagai jejak kehidupan yang harus dilalui, tapi tidak untuk diraih kembali. Bukankah masa lalu adalah tempat yang paling jauh dan tak mungkin kita datangi, meski itu baru sedetik saja? Rasanya perlu juga kita saling terbuka jika memang masa lalu begitu mengikat hati kita.

Dengan keterbukaan itu akan dapat ditemukan apa sebenarnya yang membuat pasangan kita masih terus mengingat kekasihnya di masa lalu meski Anda telah memberikan segalanya, meski pasangan Anda mengaku mencintai Anda dan anak-anak Anda sepenuhnya? Bisa jadi karena ada janji masa lalu di antara mereka yang belum sempat terwujud atau dibatalkan. Bisa jadi karena istri Anda merasa berkhianat dan belum sempat meminta maaf. Bisa jadi karena paksaan orang tua (ayah) istri Anda untuk memutuskan hubungan dengan kekasihnya meninggalkan beban luka yang tak termaafkan. Semua itu harus diselesaikan. Putuskan kenang pengikat masa lalu itu. Jika perlu, dampingi istri Anda (bawa pula anak-anak, jika sudah ada) untuk menemui mantan kekasihnya. Berbincang baik-baik sebagai sahabat atau keluarga. Pada saat pertemuan ini, jika Anda memang suami yang baik, benar-benar mencintai istri Anda, ingin menolongnya, dan tak mau kehilangan dia, Anda akan dapat membantunya membuka mata bahwa Anda dan anak-anak adalah yang terbaik bagi istri Anda saat ini. Maaf, sekali lagi jangan berbicara soal norma dan agama dulu. Pakailah hati untuk mencernanya. Ingat, istri Anda sedang berteriak-teriak SOS karena hampir tenggelam! Saudaraku, para lelaki, suami, atau ayah, Begitulah aku kisahkan luka sahabatku. Pun aku menangis saat beberapa sahabat bercerita bagaimana mereka tertatih-tatih sendirian, menahan rasa sedih dan malu karena hatinya sedang terbagi dua. Tanpa ia niati, seorang laki-laki mengisi sebagian hatinya. Maaf, Saudaraku! Sekali lagi, jangan langsung vonis kami dengan tuduhan tak setia. Kami pun terluka. Kami sakit! Kami butuh pertolongan bagaimana kami bisa melepaskan diri dari dilema ini. Kami tahu ini salah dan tak boleh terjadi. Kami pun malu mengalaminya. Kami butuh bantuan untuk melepaskan diri dari semuanya. Tanpa sadar banyak di antara kami menebar pesona pada lelaki lain hingga membuat Anda tergoda. Anehnya, ketika Anda tergoda kami seperti dejavu, hilang rasa malu. Sebaliknya kami merasa bangga dan kembali percaya diri karena ternyata kami, para perempuan yang semakin tua, merasa “ Oh ternyata aku masih cantik dan menarik.

Buktinya, masih ada yang jatuh cinta padaku.” Anda tahu mengapa semua itu terjadi. Karena kami krisis percaya diri. Penyebabnya bisa macam-macam. Salah satunya mungkin Anda tak pernah lagi memujinya, tak pernah memberi perhatian lagi, atau bahkan Anda cenderung cuek dan menduga bahwa pujian pada istri Anda pada saat sudah semakin tua itu tak berguna? Ah, cobalah untuk melihatnya kembali! Atau Anda memang ingin lelaki lain yang akan menemukan kelebihan istri Anda dan memujanya? Dalam keadaan mendua ini, kembali kesabaran Anda sebagai pendamping yang benar-benar cinta sangat dibutuhkan. Jangan merasa dikhianati dulu. Karena toh belum tentu istri Anda berbuat lebih dari sekedar menyukai atau memuja! Saatnya Anda, kembali lagi, harus menunjukkan bahwa Anda adalah pasangan terbaik baginya. Atau Anda akan benar-benar kehilangan dia? Saudaraku, para kekasih, suami, atau ayah, mengertilah…. Kami sedang membutuhkan pertolongan! Bisa jadi, aku, perempuan itu, adalah istri, anak, atau saudara Anda! Note: hehehe supaya lebih asyik lagi, baca cerpen saya “MEMAHAT LELAKI”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar