Rabu, 29 Juli 2015

SUKSES ITU PILIHAN

Kemarin terima raport Mas Noval. Hari ini terima rapot Mbak Fa.
Pertanyaan saya,"Gimana? Sudah puas nilai segitu?"
"Anu My ..."
Meluncurlah kalimat panjang putriku.
Setelah dia usai merefleksi diri, kusampaikan komentarku.
"Ya sudah. Kalau mau nilainya tetep ya Mbak Fa boleh tetep main game, FB-an cuma buat haha hihihi. Nggak apa-apa. Belajar itu seperti nanam buah. Kalau Mbak Fa nanemnya sambil main-main, banyak main-mainnya, lupa nyiram, lupa bersihin rumput yaaa nggak panen. Pohonnya bakal kerdil, gak berbuah, bahkan bisa mati."
"Iya Mi. Aku mau belajar lebih giat."
"Jangan lupa ..., berdoa. Allah yang memutuskan hasil akhirnya."
Mbak Fa pun tersenyum. Lega mungkin dia. Nggak ngira gak dimarahi.
Bagi saya, memarahi anak bukanlah hal bijak. Anak perlu belajar dari kesalahan yang dia lakukan. Itu pelajaran penting. Lebih bermakna ketimbang diteorikan.
Lagipula belajar di kelas unggulan sudah suatu beban moral. Berkali-kali saya tawarkan, apa dia pengin pindah kelas, ternyata ia memilih bertahan.
Ya sudah Nduk, kalau itu pilihanmu. Umy cuma bisa mendoakan, semoga diridloi Allah dan kamu kelak jadi perempuan salehah yang cerdas.
Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar