Senin, 28 September 2015

BILA KITA BERTANDANG KE TANAH PARA NABI

Kalau suatu hari nanti
Datang giliran kita bertandang
menghadapkan hati ke tanah para nabi
berjanjilah,
Pegang tanganku sepanjang waktu
Berjalanlah di sebelahku selalu
Siapkan pundakmu untukku bersandar sewaktu-waktu.
Sebab, kutahu Tuhan menciptakanmu untukku.
Mendampingiku memilih jalan kebenaran.
Melindungiku dari ketrsesatan.
Membimbingku menuju cahaya kebenaran.
Engkaulah imam, pendamping, juga pengawal.
Kelak bila Tuhan menakdirkan
kita bertawaf, bersyai, juga berwukuf berdua
berjanjilah takkan melepasku sesaat pun
sebab begitu jirih aku
melihat jutaan manusia
tanpa daya memohon keridhoaan dan pengampunan.
Berjanjilah kekasihku
menjadi imamku selalu.
Hingga bila suatu hari nanti
satu di antara kita mati
berjanjilah untuk saling memerdekakan
dari segala rasa keduniaan
yang akan menghalangi perjalanan kita pulang
menuju Dia Yang Maha Penyayang.
Merdekakanlah kita dari keharusan bersetia
ketika alam kita telah berbeda
agar jalan kita sama-sama lapang.
Hingga kelak Tuhan mempersatukan kita
di jannah-Nya yang terang benderang.

#Kutulis sore hari tanggal 26 September 2015, usai menyimak berita Musibah di Mina saat Pelaksanaan Wukuf di Arofah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar