Minggu, 14 September 2014

MEMBELAJARKAN MENULIS CERPEN DENGAN TEKNIK "COPY THE MASTER"

Bapak dan Ibu Guru barangkali sering mengalami kebingungan saat mengajarkan menulis pada para siswa. Sebenarnya ada teknik belajar menulis yang sangat mudah untuk dipraktikkan yaitu "Copy The Master." Nah, cara ini saat ini sedang saya terapkan pada anak didik saya. 

Berikut ini saya tampilkan contoh bagaimana menerapkannya. Cerpen yang saya jadikan master adalah "JURU MASAK" karya Damhuri Muhammad yang jadi contoh cerpen dalam buku siswa "Bahasa Indonesia, Ekspresi Diri dan Akademik" untuk Kelas XI Semester 1. 

Kita mulai dari bagian struktur pertama cerpen "Juru Masak". 

Bagian Abstraksi: 

Perhelatan bisa kacau tanpa kehadiran lelaki itu. Gulai kambing akan terasa hambar lantaran racikan bumbu tidak meresap ke dalam daging. Kuah gulai kentang dan gulai rebung bakal encer karena keliru menakar jumlah kelapa parut hingga setiap menu masakan kekurangan santan. Akibatnya, berseraklah fitnah dan cela yang mesti ditanggung tuan rumah. Bukan karena kenduri kurang meriah, tidak pula karena pelaminan tempat bersandingnya pasangan pengantin tak sedap dipandang mata, tetapi karena macam-macam hidangan yang tersuguh tak menggugah selera. Nasi banyak gulai melimpah, tetapi helat tak bikin kenyang. Ini celakanya bila Makaji, juru masak handal itu tidak dilibatkan.

Analisis: 

Bagian abstrak di atas berisi tentang "ringkasan cerita". Apabila kita analisis sebenarnya isinya adalah :1. Kegiatan/ event/ apa yang akan mewadahi cerita tersebut? = Perhelatan perkawinan.
2. Siapa tokoh sentral yang akan diceritakan? = Makaji, seorang juru masak.
3. Siapa atau apa peran penting tokoh sentral dalam event yang akan diceritakan?  = sebagai tukang masak yang sangat berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah perhelatan.
4. Apa akibat ketidakhadiran tokoh sentral dalam perhelatan? =perhelatan tidak sukses/ gagal.

Berangkat dari hasil analisis itulah, siswa bisa kita ajak untuk mengembangkan abstrak cerpen.
Berikut ini adalah contoh yang saya buat untuk siswa saya.


Selamatan khitanan adikku bisa jadi bakal gagal total kalau aku tak berhasil mengundang Ki Wandi ke rumahku. Para tamu akan urung datang gara-gara hujan turun tanpa jeda. Terop yang sudah dipasang bisa dipenuhi air dan lumpur, bahkan bisa jadi beterbangan ketika hujan turun disertai angin puting beliung. Dan kupastikan, rasan-rasan menyakitkan akan berkembang dari mulut ke mulut bahwa kami tak menjalankan apa kkata orang tua. Ya, bakal selamatan keluargaku akan jadi kembang lambe. Kami tentu akan dituduh sebagai keluarga sok modern yang lupa dengan tradisi. Berani menentang nasihat orang tua, jangan pernah lupa memanggil pawang hujan bila punya hajat selamatan. Meski bukan musim hujan, bisa jadi karena kelalaian mengundangnya, acara selamatan akan hancur berantakan. 


Nah, sekarang mari kita lihat, beberapa contoh hasil "ABSTRAK" yang telah dikembangkan oleh siswa saya.

Contoh 1:

Sosok Ibu mana yang tidak berbahagia tatkala menyaksikan darah dagingnya tumbuh menjadi sosok anggun nan memesona.Sosok Ibu mana yang tidak berbahagia tatkala melihat anaknya telah menemukan potongan hatinya yang awalnya tersembunyi dibalik bayang-bayang waktu.Sosok Ibu mana yang tidak berbahagia melihat putri tunggalnya akan mengikat janji dengan sang mempelai pria.
Ya, aku, Ruhaiminah atau orang desa biasanya memanggilku Bu Minah akan menjadi sosok Ibu yang berbahagia itu.Putriku, Arini telah dipinang oleh seorang laki-laki dari kota yang nampak gagah dan berwibawa.Lima hari lagi, mereka berdua akan sah menjadi sepasang suami-istri.Aku hanyalah seorang Ibu yang ingin berbagi pengalamanku pada putri, menceritakan kisahku dan suamiku di masa lampau.Membimbing putriku agar dapat menjadi istri yang baik dan menjalankan pernikahannya dengan baik.Aku berharap, Arini mau mendengarkan nasehatku walau mungkin budaya kota telah merasuk ke dalam dirinya.Arini tetaplah seorang gadis desa yang mesti menjalankan tradisi.Aku ingin agar Arini tetap dipandang baik oleh orang-orang desa. (Olivia Syafa yasmin, XI Bhs SMA Negeri 1 Batu) 


Contoh 2: 

Separuh hidup kambing, domba dan sapi milik warga Desa Makmur bergantung pada sosok lelaki yang menebas separuh hidupnya dengan bekerja sebagai pencari rumput. Seluruh usaha peternakan milik warga tetap bertahan dan terus berkembang dengan bermodal pakan rumput yang setiap harinya disediakan oleh Pak Parmin. Dengan kejelian matanya memilah rumput dan keterampilan tangan menarikan sebuah sabit di atas liuk ribuan ilalang yang menghijau serta kekuatan bahu dan punggung yang tak pernah berhenti memikul ribuan helai ilalang, ia bisa menopang pendidikan dan kebutuhan dua orang anaknya. Entah bagaimana jadinya nasib kedua orang anaknya bila ia tetap bertekad untuk pergi merantau ke Ibukota. Dan bagaimana pula nasib hewan-hewan ternak milik para pengusaha peternakan di desa itu tanpa dirinya. (Ilfi Shalsabila El Zhafira, XI Bhs SMA Negeri 1 Batu) 

Nah, bapak Ibu. dengan melihat hasil tulisan siswa struktur bagian "ABSTRAK" padateks cerpen, yang akan dilanjutkan pada bagian struktur lainnya yaitu  orientasi, komplikasi, evaluasi, resolusi, dan koda", dengan tetap melakukan analisis lalu mengganti sesuai dengan konsep "tokoh, event, peran, dan dampak ketiadaan tokoh sentral" hasil pengembangan siswa sendiri, inshaaallah, siswa akan mampu menulis cerpen dengan lebih mudah. 

Mengapa? karena mereka tertuntun untuk menulis cerpen setipe dengan cerpen model. Selanjutnya, apabla siswa sudah berhasil dengan cerpem model ini, kita dapat memotivasi mereka untuk secara mandiri mengembangkan kemampuan menulis cerpen dengan memilih cerpen model lainnya. Begitu seterusnya berulang sehingga mereka memiliki pengalaman menulis cerpen dengan berbegai model cerpen. 

Pada akhirnya, siswa memiliki banyak  pengalaman menulis cerpen. Hal ini secara tidak langsung akan membantu siswa menemukan sendiri gaya mereka dalam menulis cerpen

Dan seperti biasanya, pantang bagi saya untuk mengajarkan sesuatu tanpa memberi contoh. Karena itu saya pun membuat cerpen dengan teknik ini.  Saya akan posting tersendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar